Beberapa tahun terakhir, kolaborasi antara brand dan influencer telah menjadi strategi pemasaran yang populer. Influencer, dengan pengaruhnya di media sosial, mampu menghubungkan brand dengan jutaan pengikut.
Fenomena ini telah membuat banyak perusahaan di dunia berpikir ulang tentang cara mempromosikan produk dan jasa yang selama ini dilakukan secara konvensional. Mereka juga mempertanyakan apakah kolaborasi ini akan menjadi masa depan bisnis global.
Pasar Kolaborasi dengan Influencer Meningkat
Statista mencatat peran influencer global dalam melakukan pemasaran suatu brand terus meningkat. Hal itu terlihat dari pasarnya yang terus meningkat tiga kali lipat sejak 2019, menjadi sekitar USD 24 miliar pada tahun 2024.
Statista juga memperkirakan pasar influencer global bakal meningkat karena didorong oleh bertambahnya jumlah platform media sosial, sehingga akan menjembatani antara brand dan konsumen.
Terkait platform, Statista mencatat di tahun 2020 pasar influencer Instagram global melebihi USD 2 miliar dan semakin meningkat. Influencer TikTok diperkirakan meroket dari 35,5 ribu orang menjadi 106 ribu pada 2020.
Influencer Lebih Dipercaya
Keuntungan utama dari kolaborasi bersama influencer adalah kemampuan influencer untuk menciptakan kedekatan dengan audiens secara autentik. Di era digital, influencer yang merekomendasikan produk lebih dipercaya pengikut dibandingkan dengan iklan tradisional.
Dengan besarnya potensi tersebut, ada beberapa tantangan yang mesti diperhatikan yaitu memastikan kolaborasi menghasilkan hubungan yang sesuai dengan nilai brand. Jika tidak dikelola dengan baik, risiko dampak negatif pada reputasi brand dapat muncul.
TikTok Jadi Saluran Influencer Popular
Kolaborasi dengan influencer sebenarnya bukan hal baru dalam sebuah kerja sama bisnis. Mengutip BBC, bahkan sejak akhir tahun 1800-an perusahaan bermitra dengan nama-nama besar untuk memasarkan barang dan jasa, seperti selebritas serta bangsawan.
Situasi tersebut mulai bangkit usai populernya platform media sosial di era digital, yang dapat mengeksposur secara besar brand dan meningkatkan daya tarik pemasaran untuk mitra ke stratosfer (zona pemasaran) lain.
Salah satu platform media sosial yang sukses mengangkat brand dengan influencer adalah TikTok. Menurut Influencer Marketing Hub, industri pemasaran influencer diperkirakan akan tumbuh USD 21,1 miliar pada tahun 2023 yang ditopang dari populernya platform TikTok.
Beberapa merek yang sukses dengan kampanye pemasaran menggunakan influencer seperti kolaborasi Dunkin's dengan sensasi TikTok Charli D'Amelio, dan kemitraan MAC dengan Sabrina Bahsoon.
Kesuksesan kampanye yang dilakukan dengan influencer TikTok terlihat dari memungkinkannya brand untuk menyampaikan pesan kepada target demografi yang diinginkan. Karena alasan tersebut, kolaborasi dengan influencer akan semakin menjadi masa depan bisnis.
Nasabah BCA Solitaire dan Prioritas, bagaimana menurut Anda? Apakah Anda semakin tertarik untuk mengoptimalkan penjualan bisnis dengan kolaborasi influencer?
Selain kolaborasi influencer, Anda juga dapat melakukan optimalisasi penjualan bisnis melalui kemudahan sistem pembayaran dengan cashless payment. Anda dapat memanfaatkan EDC Merchant BCA untuk memudahkan transaksi pembayaran.
Cek privilege lengkapnya pada tautan berikut: