14 Juli 2025
Eskalasi kebijakan tarif Trump membuat DXY (USD index) menguat dalam sepekan. Pengesahan one big beautiful bill act mendorong kenaikan yield UST 10YR dalam sepekan. Di sisi lain, pasar saham AS bertahan tinggi dalam sepekan setelah sebelumnya menembus all time high. Bagaimana dampaknya terhadap BI, IDR, dan pasar finansial Indonesia?
07 Juli 2025
Rilis data ketenagakerjaan AS yang solid membuat DXY index menguat dan yield UST 10YR kembali naik dalam sepekan. Kontras dengan hal tersebut, pasar saham tetap rally meskipun ketidakpastian terkait perang dagang antara AS dengan beberapa trading partners kembali meningkat. Bagaimana dampaknya terhadap BI, IDR, dan pasar finansial Indonesia?
30 Juni 2025
Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed membuat yield UST turun dalam sepekan. De-eskalasi perang dagang membuat investor risk on sehingga mengakumulasi pasar saham global yang menguat dalam sepekan. Meskipun USD assets naik, DXY masih dalam tren pelemahan seiring OBBBA yang disetujui Senat AS. Bagaimana dampaknya terhadap BI, IDR, dan pasar finansial Indonesia?
24 Juni 2025
Serangan AS ke 3 fasilitas nuklir Iran membuat tensi geopolitik Israel - Iran kembali memanas sehingga mendorong kenaikan harga minyak dalam sepekan. Kenaikan harga minyak berpotensi membuat inflasi AS & seluruh dunia kembali naik ke depannya sehingga mungkin menahan siklus pemangkasan suku bunga global. Bagaimana dampaknya terhadap pasar finansial global?
16 Juni 2025
Rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari ekspektasi membuat DXY melemah dan yield UST turun dalam sepekan. Hasil lelang UST 30YR yang solid turut mendorong penurunan yield UST. Di sisi lain, eskalasi tensi geopolitik Israel - Iran membuat harga minyak naik dalam sepekan. Bagaimana dampaknya terhadap BI, IDR, dan pasar finansial Indonesia?
10 Juni 2025
Rilis data ekonomi AS yang melemah memicu sentimen negatif di pasar finansial. Namun, potensi de-eskalasi perang dagang dari hasil pertemuan AS & Tiongkok membuat pasar saham AS & Tiongkok menguat dalam sepekan. Bagaimana dampaknya terhadap BI, IDR, dan pasar finansial Indonesia?