25 Maret 2025
Pada FOMC Mar-25, The Fed menahan suku bunga di 4,50% & memperkirakan pemangkasan suku bunga 2x FY-25. Selain itu, Trump menyatakan akan fleksibel terkait tarif ke depannya. Alhasil, pasar saham AS rebound dalam sepekan. Bagaimana dampaknya terhadap pasar saham Indonesia?
17 Maret 2025
US exceptionalism mulai memudar di pertengahan Maret 2025 dimana rilis data ekonomi AS Feb-25 mulai menunjukkan pelemahan dan pasar finansial AS bergerak volatil. Alhasil, DXY (USD Index) melanjutkan pelemahan ke 103,72 per 14-Mar-25. Apa dampaknya terhadap pasar finansial global dan Indonesia?
10 Maret 2025
DXY yang diperkirakan akan bertahan tinggi justru melemah ke 103,84 per 7-Mar-25. Ditambah lagi, inkonsistensi dari implementasi tarif Trump meningkatkan ketidakpastian di AS. Di Tiongkok, angin segar pada pasar saham belum sepenuhnya ditopang oleh pemulihan ekonomi sehingga berpotensi volatile ke depannya. Bagaimana dampaknya terhadap BI, IDR, & pasar finansial Indonesia?
03 Maret 2025
Rilis data ekonomi AS Jan-25 menunjukkan bahwa ekonomi AS mulai melemah. Alhasil, pasar kembali memperkirakan pemangkasan suku bunga sebanyak 3x (75 bps) FY-25. Namun, rencana Trump untuk kembali menerapkan tarif memicu volatilitas sehingga USD menguat, yield UST 10YR turun, dan pasar saham AS mixed. Bagaimana dampaknya terhadap BI, IDR, & pasar finansial Indonesia?
24 Februari 2025
Secara YTD per 21-Feb-25, peralihan investor mulai terlihat dari pasar saham AS ke pasar saham negara lain seperti Eropa dan Tiongkok pasca meningkatnya ekspektasi lonjakan inflasi & pelemahan ekonomi di AS. Eropa dan Tiongkok diuntungkan dari sentimen positif domestik dan valuasi yang relatif murah dibanding pasarsaham AS. Bagaimana dampaknya terhadap pasar saham Indonesia?
17 Februari 2025
Di pekan lalu, Trump kembali mengumumkan rencana penerapan tarif ditengah inflasi AS yang tumbuh melebihi ekspektasi. Meskipun demikian, DXY (USD Index) & yield UST justru mengalami penurunan serta pasar saham AS mencatatkan kenaikan. Bagaimana dampaknya terhadap pasar finansial global dan Indonesia?