Setiap generasi, mulai dari Baby Boomer hingga Gen Z memiliki karakteristik unik, cara kerja yang berbeda, serta memiliki nilai yang beragam. Perbedaan ini sering kali menjadi sumber potensi konflik, sehingga menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia (SDM) yang beragam ini.
Untuk itu, dalam dunia kerja yang semakin beragam, memahami pola pikir dan kebutuhan setiap generasi menjadi kunci utama untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan produktif. Selain itu, mengelola SDM multigenerasi dengan baik dapat menciptakan kolaborasi yang harmonis dan memperkuat daya saing perusahaan.
SDM Multigenerasi Untungkan Perusahaan
Mengutip dari laman World Economic Forum, dijelaskan bahwa survei AARP melihat bahwa tenaga kerja yang beragam usia bakal memberi keuntungan bagi perusahaan. Sebab, pekerja multigenerasi memiliki lebih banyak wawasan tentang pasar yang dituju, seperti ke segmen konsumen lebih tua yang kini bernilai triliunan dolar.
Tak hanya itu, dalam survei AARP juga menunjukan semakin banyak perusahaan menemukan bahwa tenaga kerja multigenerasi dapat meningkatkan laba bersih, berdasarkan keterlibatan dan kinerja yang lebih besar. Ditambah tujuh dari 10 orang dewasa tercatat senang bekerja dengan SDM multigenerasi.
Pengelolaan SDM Multigenerasi yang Tepat
Dengan melihat faktor tersebut, upaya perusahaan mengelola SDM Multigenerasi perlu memaksimalkan potensi dari setiap individu, membangun komunikasi yang efektif, serta menciptakan tim yang solid meskipun terdiri dari latar belakang generasi yang berbeda.
Berikut adalah tips lengkap yang dapat membantu Anda menghadapi tantangan ini dengan lebih efektif dikutip dari Business.com:
1. Bersikaplah fleksibel saat mengelola tenaga kerja multigenerasi
Fleksibilitas menjadi hal yang sangat penting saat mengelola tenaga kerja multigenerasi saat ini. Menciptakan budaya fleksibilitas menginspirasi karyawan bersikap fleksibel, membantu menyelesaikan perselisihan atau perbedaan pendapat. Fleksibilitas dapat dimulai dari jam kerja hingga gaya komunikasi.
2. Kenali karyawan Anda saat mengelola tenaga kerja multigenerasi
Tips berikutnya menghadapi SDM multigenerasi adalah kenali karyawan Anda sebagai individu, bukan hanya karakteristik generasi mereka. Seperti dengan cara mendengarkan dan memahami bagaimana tim melakukan pekerjaan. Lalu, memberi tugas kepada orang yang selaras dengan gaya pribadi SDM multigenerasi, serta melengkapi keahlian karyawan untuk meningkatkan produktivitas.
3. Berikan kesempatan bagi karyawan untuk saling belajar
Setiap kelompok usia memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman, sehingga perlu menciptakan program bimbingan antar generasi, di mana terdiri dari dua generasi yang bekerja sama dalam satu tim, sehingga bisa membantu anggota tim untuk satu sama lain dan meningkatkan keterlibatan semua karyawan.
4. Hindari stereotip saat mengelola tenaga kerja multigenerasi
Agar tak menciptakan perselisihan antara generasi di dalam perusahaan, pemilik bisnis dan sesama karyawan penting untuk mengingat hal ini dan segera menghindarinya yaitu stereotip generasi. Dan apabila riak-riak itu sudah terjadi maka segera perbaiki dengan mendengarkan keluhannya dan bangun kembali kebersamaannya.
5. Sesuaikan metode komunikasi Anda dengan tenaga kerja multigenerasi
Setiap generasi cenderung memiliki metode komunikasi favoritnya, seperti komunikasi langsung yang biasa dilakukan generasi boomer dan menggunakan email untuk Gen X. Untuk itu, berkomunikasilah dengan setiap anggota tim sesuai preferensi, untuk menunjukkan pengakuan Anda pada preferensi mereka dan menghargainya.
Nasabah BCA Solitaire dan Prioritas, selain mengelola SDM Multigenerasi dengan tepat untuk perusahaan, Anda juga perlu mengelola pembayaran gaji dengan tepat waktu. Manfaatkan pembayaran gaji yang makin mudah dengan Multi Payroll BCA yang dapat dilakukan 7x24 jam, bahkan di hari libur.
Informasi lengkap cek tautan di bawah ini:
https://www.bca.co.id/id/bisnis/solusi/cash-management/Payment/Payroll