Investasi emas kembali menjadi sorotan sebagai aset lindung nilai yang potensial di tengah ketidakpastian ekonomi global. Adanya fluktuasi pasar keuangan, risiko inflasi, serta kebijakan suku bunga bank sentral membuat investor mencari instrumen yang lebih stabil dan aman.
Langkah diversifikasi aset kini menjadi strategi penting bagi investor. Emas sering digunakan sebagai pelengkap portofolio investasi karena cenderung berlawanan dengan aset berisiko seperti saham. Namun, performa emas sangat bergantung pada kebijakan moneter global, nilai tukar mata uang, serta permintaan pasar.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan investasi, penting bagi investor memahami prospek emas dan mempertimbangkan faktor ekonomi yang mempengaruhi harga logam mulia ini. Dengan harga emas yang terus berfluktuasi, muncul pertanyaan: apakah investasi emas masih menguntungkan, atau justru berisiko merugikan?
Harga Emas
Mengutip Investing.com, harga emas di pasar spot hari ini 21 Maret 2025, pukul 10.26 WIB terpantau mencapai USD 3.031,10 per ons atau setara Rp49,7 juta (kurs USD 1 = Rp16.398). Harga emas mengalami kenaikan sejak awal Maret 2025 yang berada di level 2.857 per ons. Harga emas meningkat tajam sejak Maret 2024 di 2.329 per ons.
Sekretaris Perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Syarif Faisal Alkadrie mengungkapkan pada tahun 2024 kenaikan harga emas global didorong oleh faktor makroekonomi global dan kondisi geopolitik yang juga mendorong peningkatan permintaan emas domestik.
Investasi Emas
Apakah investasi emas masih menguntungkan bagi investor pada tahun ini? Mengutip VOI, Akademisi Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Chenny Seftartaria, investasi emas tetap menjadi pilihan paling aman bagi masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi politik dan ekonomi global.
Menurut dia, tren penguatan harga emas dunia disebabkan oleh ketidakpastian kondisi politik dan ekonomi global. Hal itu, masih menyebabkan permintaan emas sebagai alternatif investasi yang minim resiko.
Berikut beberapa alasan kenapa emas masih menarik:
1. Faktor Kenaikan Harga
Tren kenaikan harga emas dunia disebabkan oleh ketidakpastian global yang mendorong investor beralih dari aset berisiko tinggi seperti saham ke emas.
2. Rekor Harga Emas
Di Indonesia, harga emas PT Antam mencapai Rp1,6 juta per gram pada Februari 2025. Harga tersebut naik dari Rp968.049 pada periode yang sama tahun 2024. Selain itu, di tahun 2024, Antam mencatat peningkatan penjualan emas sebesar 68% menjadi 43.776 kg.
3. Pelemahan Rupiah
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (sekitar Rp16 ribu per dolar) membuat investasi emas lebih menguntungkan dibandingkan instrumen lainnya.
4. Dampak Inflasi
Pelemahan rupiah dapat meningkatkan inflasi, yang menjadikan emas sebagai instrumen lindung nilai yang lebih baik.
5. Pengaruh Kebijakan AS
Jika suku bunga The Fed naik, investor global berpotensi mengalihkan asetnya ke emas atau pasar keuangan di luar AS.
Nasabah BCA Solitaire dan Prioritas, Anda berencana melakukan investasi emas? Atau melakukan diversifikasi investasi pada instrumen emas? Anda dapat memanfaatkan privilege BCA berupa Cicil Emas di BCA Syariah. Cicil Emas di BCA Syariah memiliki berbagai keuntungan seperti proses cepat dan mudah, pecahan emas tersedia mulai dari 10 gram - 250 gram serta merupakan logam mulia Antam bersertifikat Internasional (LBMA)
Cek lengkapnya pada tautan berikut:
https://prioritas.bca.co.id/en/Privilege/Promo/Promo/2024/11/20/08/17/cicil-emas-bca-syariah