Mengintip 5 Dampak Positif Teknologi Baru yang Jadi Tren di Tahun 2025

(10/06/2025), Pemanfaatan teknologi baru menjadi kunci penting untuk bertahan dan berkembang di tengah kondisi ekonomi. Dampak positif teknologi baru juga membuka peluang pertumbuhan bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
  • Studi IBM menunjukkan 85% pelaku usaha di Indonesia telah merasakan manfaat AI, dan bisa menjadi pendorong utama pertumbuhan nasional.
  • Teknologi baru diproyeksikan tumbuh signifikan dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi operasional serta membangun keunggulan kompetitif.

Menghadapi ketidakpastian ekonomi global tahun 2025, pelaku bisnis dan individu dituntut lebih adaptif menghadapi perubahan. Salah satunya adalah memahami serta memanfaatkan teknologi baru yang berkembang pesat, seperti kecerdasan buatan generatif, perangkat wearable canggih, hingga teknologi energi ramah lingkungan.

Tahun ini, sejumlah inovasi teknologi diprediksi tidak hanya menjadi tren, tetapi membuka peluang baru dalam efisiensi kerja, penghematan biaya, dan peningkatan kualitas hidup. Menyadari potensi tersebut, Anda perlu menyusun strategi untuk bertahan dan tumbuh di tengah tantangan ekonomi.

Teknologi Baru Beri Keuntungan Bisnis

Mengutip studi terbaru IBM, kesiapan bisnis di Indonesia dalam mengadopsi Artificial Intelligence/AI telah membuat keuntungan operasional yang signifikan sehingga diakui 85% pelaku usaha. Sebanyak 93% pelaku bisnis di Indonesia juga merasa yakin untuk bisa menerapkan AI di usahanya.

Laporan berjudul “Unlocking Indonesia’s Economic Potential for Future Prosperity  juga menyebut 77% dari 500 pemimpin bisnis senior di Indonesia melihat AI dan transformasi digital sebagai pendorong pertumbuhan utama di Indonesia. Selain itu, 95% responden juga berencana meningkatkan investasi di teknologi baru.

Teknologi Baru yang Tren di 2025

Memahami teknologi yang tren di 2025 dan dampak positifnya terhadap ekonomi, berikut lima teknologi tersebut dikutip dari CMC Global:

1. Generative AI

Generative AI menjadi tren teknologi tahun 2025 karena kemampuannya menghasilkan konten mirip buatan manusia, mulai dari teks, gambar, audio hingga simulasi kompleks. Platform seperti Google Bard dan ChatGPT mendorong pertumbuhan pasar secara signifikan, dengan proyeksi nilai industri naik dari USD137 miliar pada 2024 menjadi USD1,3 triliun dalam sepuluh tahun ke depan menurut Bloomberg Intelligence. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengubah strategi bisnis dalam pemecahan masalah, layanan pelanggan, dan pengembangan kreatif.

2. AI Governance Platforms

Semakin terintegrasinya AI dalam infrastruktur, sekitar 80% ahli data mengakui peningkatan tantangan keamanan data, sehingga mendorong kebutuhan pada regulasi dan sistem tata kelola yang ketat.

Penggunaan AI mencakup pengurangan bias algoritma, transparansi dalam proses pengambilan keputusan, serta akuntabilitas untuk mematuhi standar etika dan hukum. Oleh karena itu, menciptakan lingkungan AI yang aman dan dapat dipercaya menjadi hal mendasar demi menjaga kepercayaan publik terhadap peran transformatif teknologi.

3. Edge Computing

Pasar edge computing diperkirakan akan tumbuh pesat, dari USD13,66 miliar pada 2024 menjadi USD181,96 miliar pada 2032, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 38,2%. Teknologi ini memungkinkan pemrosesan data dilakukan lebih dekat ke sumbernya, yang penting untuk aplikasi real-time seperti kendaraan otonom dan IoT industri.

4. Autonomous Vehicles

Kendaraan otonom adalah tren teknologi yang berkembang pesat, menggunakan AI, sensor, dan machine learning untuk bergerak tanpa kendali manusia. Nilai pasar global kendaraan otonom diperkirakan melonjak dari USD1.921,1 miliar pada 2023 menjadi USD13.632,4 miliar pada 2030.

Meskipun kendaraan yang sepenuhnya otonom masih dalam tahap pengembangan, penerapan parsialnya di sektor transportasi umum dan logistik telah menunjukkan potensi besar dalam mengurangi kecelakaan, memperbaiki arus lalu lintas, dan menekan emisi karbon.

5. Blockchain untuk Keuangan Terdesentralisasi (DeFi)

Teknologi blockchain dalam sektor DeFi memungkinkan akses langsung ke layanan keuangan seperti pinjam-meminjam dan perdagangan tanpa perantara seperti bank. Hal ini mendukung inklusi keuangan, meningkatkan transparansi, dan menekan biaya pengguna. Teknologi ini memungkinkan individu untuk mengelola aset secara mandiri dan efisien, tanpa bergantung pada lembaga keuangan tradisional.

Nasabah BCA Solitaire dan Prioritas, bagaimana dengan bisnis Anda? Teknologi berbasis AI yang seperti apa yang ingin digunakan pada bisnis untuk membantu bisnis?

Update informasi seputar teknologi, bisnis-manajemen, keuangan, serta gaya hidup di website BCA prioritas. Anda juga bisa mengakses benefit BCA dan partner BCA. Cek informasi lengkapnya :
https://prioritas.bca.co.id/

Rekomendasi Berita