Kisah Pengusaha Sukses: Menciptakan AI hingga Menjadi Miliarder Dunia

(20/06/2025), Kekayaan di era AI bukan hanya tentang teknologi tapi keberanian membaca kebutuhan pasar, keberlanjutan model bisnis, hingga membangun ekosistem kemitraan strategis. Miliarder dunia telah membuktikan AI bukan lagi sekadar konsep futuristik, tetapi menjadi pilar utama ekonomi global saat ini.
  • Pasar kecerdasan buatan atau AI global diproyeksi dapat mencapai USD 244,22 miliar pada tahun 2025.
  • AI akan berkembang karena pelaku usaha menggabungkan teknologi AI dalam berbagai industri.

Gelombang perkembangan kecerdasan buatan (AI) melahirkan generasi baru miliarder yang sebelumnya tidak dikenal publik. Dengan inovasi, keberanian mengambil risiko, dan visi yang tajam, para pengusaha berhasil mengubah ide menjadi imperium bisnis bernilai miliaran dolar.

Perjalanan sukses bukan tanpa tantangan. Di tengah ketatnya persaingan, risiko investasi yang besar, serta perkembangan teknologi yang dinamis, para pengusaha mampu membaca peluang, mengembangkan ekosistem bisnis solid, serta menghadirkan solusi yang dibutuhkan dunia.

Kisah suksesnya menjadi inspirasi bahwa kecerdasan buatan bukan sekadar tren, melainkan pintu gerbang menuju masa depan ekonomi global.

Valuasi Industri AI Global

Mengutip Statista, pasar kecerdasan buatan atau AI global diproyeksi mencapai USD 244,22 miliar pada tahun 2025. Pasar itu semakin meningkat mencapai USD1,01 triliun pada 2031, dengan tingkat pertumbuhan per tahun sebesar 26,6%.

Pasar kecerdasan buatan (AI) berkembang karena pelaku usaha menggabungkan  teknologi AI dalam berbagai industri, termasuk perawatan kesehatan, keuangan, dan ritel. Tren ini akan terus berlanjut karena perusahaan berupaya menyederhanakan proses, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

Pengusaha AI Jadi Miliarder

Berikut lima kisah inspiratif para pengusaha AI yang kini menghiasi daftar miliarder dunia versi Forbes 2025.

1. Alexandr Wang — Pionir AI Data Labeling dari Scale AI

Alexandr Wang, pendiri Scale AI, memulai perusahaannya di usia muda dengan ide sederhana yaitu mempercepat pengolahan data bagi perusahaan yang membangun model AI. Scale AI menyediakan layanan data labeling berkualitas tinggi yang dibutuhkan oleh perusahaan otomotif, militer, hingga teknologi besar seperti OpenAI dan Meta. Dengan lonjakan kebutuhan data bersih untuk melatih model AI generatif, valuasi Scale AI melejit, mengantar Wang dalam daftar miliarder dunia.

2. Dario Amodei — Pemimpin di Balik Anthropic

Dario Amodei sukses membuat Anthropic, perusahaan AI yang didirikan setelah keluar dari OpenAI. Anthropic dikenal luas berkat model AI Claude yang menjadi alternatif kuat pesaing ChatGPT. Dengan pendekatan keamanan AI yang lebih konservatif dan kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, Anthropic berhasil mengamankan pendanaan jumbo dari Amazon, Google, dan beberapa institusi keuangan.

3. Liang Wenfeng - Pendiri dar DeepSeek

Liang Wenfeng sukses mencuri perhatian dunia berkat perusahaan AI miliknya, DeepSeek. AI Model ini diklaim mampu menyaingi performa ChatGPT milik OpenAI namun dengan biaya yang jauh lebih rendah. Uniknya, Liang membiayai pengembangan DeepSeek tanpa dukungan investor luar, melainkan dari keuntungan yang ia peroleh melalui High-Flyer Capital Management, perusahaan hedge fund yang ia dirikan bersama dua teman kuliahnya pada 2015. Kini, kekayaannya mencapai USD 1 miliar.

4. Sundar Pichai - Pencipta Alphabet

CEO Alphabet, induk perusahaan Google, Sundar Pichai, resmi masuk jajaran miliarder berkat lonjakan saham perusahaannya yang hampir 30% selama setahun terakhir, didorong kesuksesan model AI terbaru, Gemini 2.0. Meski hanya memiliki 0,02% saham Alphabet, dikombinasikan dengan penjualan saham yang bernilai ratusan juta dolar sebelum pajak, kekayaan Pichai menembus USD 1,1 miliar.

5. Joe Lonsdale - Pendiri Palantir

Mantan magang PayPal dan murid setia Peter Thiel, Joe Lonsdale menjadi miliarder setelah saham Palantir, perusahaan analisis data yang ia dirikan melonjak 225% dalam setahun terakhir. Selain Palantir, Lonsdale juga ikut mendirikan OpenGov, platform penganggaran untuk pemerintahan, yang sebagian besar sahamnya diakuisisi Cox Enterprises dengan valuasi USD 1,8 miliar pada Februari 2024. Kini, kekayaan Lonsdale mencapai USD 2 miliar.

Nasabah BCA Solitaire dan Prioritas, Anda tertarik mengetahui berbagai kisah sukses para miliarder dunia sebagai insight? Pantau terus artikel menariknya di kanal News di website BCA Prioritas.

Rekomendasi Berita