Gangguan Pendengaran Turunkan Produktivitas, Kenali Gejalanya

(20/03/2024), WHO memperkirakan pada tahun 2050, lebih dari 700 juta orang atau 1 dari setiap 10 orang akan mengalami gangguan pendengaran. Dari jumlah itu 80% penderitanya tinggal di negara berpendapatan rendah dan menengah.
  • Dampak gangguan pendengaran yang terjadi di dunia telah menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari USD 981 miliar.
  • Gangguan pendengaran berdampak pada kesulitan berkomunikasi, mengurangi kualitas hidup seseorang, termasuk produktivitas di tempat kerja maupun dalam aktivitas sehari-hari.

Kesalahan dalam mengambil keputusan dalam suatu pekerjaan sering kali kita temui sehari-hari. Kondisi tersebut salah satunya bisa disebabkan oleh kesalahan seseorang menerima perintah langsung atasan atau laporan bawahan, karena kurang jelasnya pendengaran yang diterima.

Seperti kita tahu, pendengaran adalah salah satu panca indera yang sangat penting dalam kehidupan. Gangguan pendengaran dapat berdampak serius pada kualitas hidup seseorang, termasuk produktivitasnya baik di tempat kerja maupun dalam aktivitas sehari-hari.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan hingga 2 Februari 2024 terdapat lebih dari 5% populasi dunia atau 430 juta orang memerlukan rehabilitasi medis untuk mengatasi gangguan pendengaran, termasuk di dalamnya 34 juta anak juga mengalami gangguan pendengaran.

Laporan tersebut juga memperkirakan pada tahun 2050, lebih dari 700 juta orang atau 1 dari setiap 10 orang akan mengalami gangguan pendengaran. Bahkan, hampir 80% penderitanya tinggal di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.

Selain itu, Studi dari Global Burden of Disease tahun 2019 mencatat, dampak gangguan pendengaran di dunia menyebabkan kerugian ekonomi melebihi USD 981 miliar. Terdiri dari 47% biaya terkait penurunan kualitas hidup dan 32% biaya tambahan akibat kesehatan yang buruk.

Head of Audiology Hearing Vision, Andrew Kusno mengatakan dalam banyak kasus, gejala gangguan pendengaran tidak langsung disadari oleh sang penderitanya, tetapi lebih dahulu disadari oleh orang-orang terdekatnya, seperti pasangan, keluarga, dan teman.

Beberapa gejala tersebut seperti suara yang terdengar pelan, kesulitan memahami percakapan dengan orang lain ketika berada di tempat yang ramai, selalu menyetel televisi/mendengarkan musik dengan volume keras, memiliki tinnitus/suara denging pada telinga, kerap meminta orang lain untuk mengulangi pembicaraan, kesulitan mengikuti percakapan di telepon, dan lain-lain.

Andrew juga menyebutkan, bahwa banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan gangguan pendengaran yang dialami setiap orang, antara lain adalah:

  • Faktor usia/proses penuaan (disebut juga presbikusis).
  • Faktor keturunan/genetic.
  • Paparan suara keras dalam waktu lama (contoh: bekerja di tempat kerja dengan kebisingan yang tinggi seperti misalnya pabrik, tanpa menggunakan pelindung telinga).
  • Penumpukan kotoran telinga.
  • Cedera / pukulan di area kepala.
  • Infeksi telinga, dan
  • Obat – obatan ototoksik, seperti kemoterapi dan lain-lain.

Sahabat Prioritas, bagi Anda yang mengalami gejala-gejala seperti faktor-faktor yang diungkap di atas, maka sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan dokter spesialis THT di rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan pendengaran, atau dapat langsung menghubungi hearing center.

“Pemeriksaan pendengaran yang paling umum dilakukan adalah pemeriksaan audiometri di mana nantinya dari hasil pemeriksaan audiometri dapat diketahui derajat gangguan pendengaran dan tipe gangguan pendengaran yang dimiliki, sehingga dapat ditindaklanjuti dan diberikan rekomendasi rehabilitasi yang sesuai dengan kebutuhan pendengaran pasien,” jelas Andrew.

Adapun salah satu solusi dalam membantu gangguan pendengaran adalah dengan menggunakan hearing aid/alat bantu dengar. Hearing Vision yang telah melayani kebutuhan pendengaran di Indonesia sejak 2007 memiliki produk alat bantu dengar yang lengkap dan merupakan authorized sole distributor alat bantu dengar merek Beltone dari Denmark.

Alat bantu dengar dengan berbagai model baik model di belakang telinga maupun yang sangat kecil di dalam telinga tersedia dan juga lini produk alat bantu dengar lengkap yang dapat mencakup gangguan dengar derajat ringan hingga sangat berat.

Nasabah BCA Solitaire & Prioritas, apabila membutuhkan alat bantu dengar tersebut, Hearing Vision memberikan penawaran khusus berupa potongan harga atau diskon hingga 30% untuk pembelian hearing aid dan bebas pemeriksaan audiometri sampai dengan 31 Mei 2024.

Syarat dan ketentuan yang berlaku dapat Anda lihat pada tautan di bawah ini:

https://prioritas.bca.co.id/en/Privilege/Partner-Privilege/Health-Privilege/Domestik/Hearing-Vision

Rekomendasi Berita