Setelah 30 hari menjalani ibadah puasa Ramadan, banyak orang mengalami perubahan berat badan, baik penurunan maupun kenaikan. Namun menjaga keseimbangan berat badan pasca puasa Ramadan seringkali menjadi tantangan, terutama jika pola makan tidak terkontrol.
Menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga asupan makanan dan melakukan aktivitas fisik pasca puasa perlu dilakukan. Tak hanya itu, untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh seseorang perlu melakukan Medical Check-Up (MCU). Hal itu dilakukan untuk mendeteksi lebih awal perubahan kondisi tubuh.
Yoyo Effect
Mengutip studi Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia FK-KMK UGM, seseorang dapat mengalami Yoyo Effect selama dan sesudah puasa Ramadan. Kondisi ini terjadi saat seseorang cenderung mengalami penurunan berat badan saat asupan makan puasa dan kembali naik setelahnya.
Cara menghindari Yoyo Effect adalah dengan memiliki motivasi yang kuat untuk mengatur konsumsi pasca Ramadan tidak melebihi kebutuhannya. Jika tak dilakukan dengan teratur, berat badan yang sudah turun saat puasa bisa meningkat kembali bahkan melebihi berat sebelum puasa.
Cara Ampuh Jaga Berat Badan
Memiliki kesehatan dan tubuh yang ideal merupakan impian banyak orang. Impian tersebut terlena usai berhasil menurunkan berat badan selama puasa Ramadan. Bahkan, banyaknya pertemuan dan makanan lezat saat Idul Fitri menyebabkan pola makan berubah.
Berikut cara ampuh menjaga kondisi tubuh tetap ideal pasca puasa Ramadan dikutip kumparan:
1. Melakukan Puasa Syawal
Membantu melakukan adaptasi terhadap pola makan usai puasa Ramadan, nasabah yang muslim dianjurkan untuk melakukan puasa Syawal dalam waktu enam hari. Upaya ini diharapkan bisa menjaga pola makan tetap terjaga dengan baik. Selain itu, ada juga puasa Senin dan Kamis yang bisa menjadi pilihan yang tepat.
2. Atur Waktu Konsumsi
Rencana pola makan sama pentingnya untuk dicoba. Rasa lapar yang luar biasa dapat terjadi kapan saja dan mendorong seseorang makan banyak. Menghindari kesulitan ini, konsumsi makan bisa diatur pada jam tertentu ditambah buah-buahan.
3. Sarapan
Kebanyakan orang menghindari sarapan. Padahal, sarapan sangat penting bagi tubuh. Dengan sarapan, penyerapan zat baik dalam makanan akan terlaksana dengan baik. Di samping itu, seseorang yang sarapan tidak akan merasakan lapar yang berlebihan saat makan di jam selanjutnya.
4. Olahraga
Mengatur pola makan juga perlu diimbangi dengan gerakan fisik. Manusia memerlukan gerak badan agar metabolisme tubuh serta organ pencernaan dapat berfungsi baik. Lebih banyak yang menyukai tidak makan daripada melakukan olahraga. Padahal, olahraga memberikan manfaat baik.
5. Mengunyah Makanan Perlahan
Cara makan seseorang membantu menjaga berat badan. Karena dibutuhkan waktu sekitar 10 sampai dengan 20 menit untuk memberikan sinyal dari perut ke otak bahwa makanan yang masuk sudah cukup.
6. Sesuaikan Alat Makan
Cara makan juga dipengaruhi oleh alat makan seperti ukuran piring. Menggunakan piring kecil untuk makan bisa dilakukan agar tidak makan cepat. Penggunaan piring kecil membatasi porsi makan yang terlalu banyak serta memberikan rasa kenyang.
Nasabah BCA Solitaire dan Prioritas, untuk mengetahui kondisi tubuh pasca puasa Ramadan, Anda dapat melakukan Medical Check-Up (MCU). Langkah ini bermanfaat untuk mendeteksi potensi masalah yang terjadi pada tubuh.
Merayakan HUT BCA ke-68, Nasabah BCA Solitaire dan Prioritas dapat memanfaatkan kesempatan diskon hingga Rp6,8 juta untuk pembelian paket MCU Exclusive di Ciputra Medical Center. Selain itu, Anda juga berkesempatan mendapatkan diskon Rp680.000 untuk 3 jenis paket MCU di RS Dr. Oen Solo Baru.
Tertarik dengan penawaran tersebut? Cek katalog lengkap berbagai diskon penawaran HUT BCA ke-68 dari partner BCA yang berlaku sampai 30 April 2025: