Korea Selatan tidak hanya dikenal lewat K-pop dan drama Korea, tetapi juga menjelma menjadi salah satu destinasi favorit dunia untuk medical tourism atau wisata medis. Dari teknologi bedah plastik yang canggih hingga pengobatan kanker berbasis AI, Negeri Ginseng ini menawarkan layanan kesehatan premium yang membuat pasien internasional rela terbang jauh untuk cek kesehatan.
Tren wisata medis di Korea Selatan semakin melejit karena didukung oleh kombinasi kualitas pelayanan kelas dunia, waktu tunggu yang minim, serta harga yang kompetitif jika dibandingkan negara Barat. Tak hanya itu, budaya populer K-pop yang mendunia mendorong wisatawan untuk menjalani perawatan sambil menikmati pengalaman khas Korea langsung.
Kunjungan Wisatawan Medis Meroket
Data Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan mencatat pada tahun 2024 wisatawan medis yang mengunjungi negaranya mencapai 1,17 juta orang, di mana perawatan dermatologi menjadi yang paling populer karena menyumbang 56,6% dari seluruh wisata medis, diikuti operasi bedah plastik di urutan kedua yaitu 11,4%.
Selain itu, permintaan pasar wisata medis Korea juga terus meningkat. Lembaga riset Imarc Group menyebutkan, nilainya mencapai USD 1,9 miliar pada 2023 dan akan terus tumbuh hingga USD 3 miliar pada 2033, dengan tingkat pertumbuhan per tahun mencapai 5,13% sejak 2024.
Kepala Ahli Bedah di Klinik Bedah Plastik di kawasan Gangnam Seoul, Choi Soon-woo, dikutip dari The Korea Times mengatakan jumlah pasien asing di kliniknya meningkat 20–30% setiap tahun sejak pandemi Covid-19 mereda. Ia menerima ribuan pasien dari seluruh dunia, termasuk dari AS, Jepang, Rusia, dan peningkatan signifikan dari Indonesia serta Tiongkok.
Kelebihan Medical Tourism di Korea Selatan
Berikut kelebihan medical tourism di Korea Selatan dibandingkan negara lainnya di dunia dikutip dari berbagai sumber sebagai berikut:
1. Biaya Medis Terjangkau Meski Teknologi Berkualitas Tinggi
Industri medis Korea mengalami kemajuan pesat dalam beberapa dekade terakhir dan dikenal akan profesional medisnya. Kombinasi teknologi mutakhir, tenaga medis terampil, dan biaya yang relatif rendah menjadikan layanan kesehatan Korea sangat kompetitif. Bergantung pada jenis perawatan, pasien bisa menghemat hingga 80% dari biaya medis dengan memilih wisata medis ke Korea.
2. Waktu Tunggu yang Minimal
Pasien asing yang pernah mendapatkan layanan di rumah sakit Korea seringkali terkesima oleh kecepatan layanannya. Dibandingkan negara lain yang memiliki waktu tunggu panjang dan biaya tinggi, Korea menonjol dengan waktu tunggu yang jauh lebih singkat. Contoh, operasi rekonstruksi lutut di Inggris bisa memakan waktu hingga 18 bulan dan di Kanada hingga 2 tahun, dapat dilakukan kurang dari sebulan di Korea.
3. Spesialis Medis Terbaik di Kelasnya
Selama pandemi, jumlah pasien asing yang datang ke Korea untuk berobat tetap stabil, menunjukkan tingginya kepercayaan terhadap kualitas layanan kesehatan Korea. Spesialisasi medis yang paling diminati meliputi penyakit dalam (26,4%), pemeriksaan kesehatan (10,1%), bedah plastik (9,2%), dan dermatologi (6,6%).
4. Ragam Layanan Medis yang Tersedia
Pasien asing yang datang ke Korea berasal dari berbagai negara, seperti Tiongkok, AS, Jepang, Rusia, Mongolia, Kazakhstan, Thailand, dan Vietnam. Latar belakang yang beragam ini menciptakan kebutuhan layanan medis yang luas, mulai dari penyakit dalam, bedah plastik, dermatologi, pusat medical check-up, kandungan, mata, hingga gigi.
5. Pengaruh Budaya Pop Korea (K-Culture)
Pasien asing memilih Korea bukan hanya karena teknologinya yang maju, fasilitas canggih, atau profesionalisme tenaga medis, tetapi juga daya tarik budaya yang unik. Warisan budaya yang kaya, kota yang semarak, dan pemandangan yang indah membuat Korea menjadi destinasi wisata memikat.
Nasabah BCA Solitaire dan Prioritas, tertarik untuk melakukan prosedur medis di Korea, manfaatkan fasilitas yang diberikan Asan Medical Center, dan dapatkan diskon sampai dengan 10% untuk semua treatment.
Informasi lengkap cek di sini: