Tradisi Natal Unik dan Berbeda di Berbagai Wilayah Dunia

• Di berbagai belahan dunia, Desember menjadi lebih semarak dan berwarna dengan ornamen Natal yang membawa kebahagiaan.
• Natal dirayakan dengan penuh sukacita dan kebahagiaan sesuai dengan tradisi dan budaya lokal sehingga unik dan berbeda.

Setiap Desember, dunia bergerak serempak dengan lampu-lampu yang menyala lebih terang, pohon cemara, sinterklas, serta lagu Natal yang terus diputar. Suasana Natal dengan warna merah dan hijau terang membawa semangat kebahagiaan dan kedamaian sekaligus.

Sejarah Natal

Jauh sebelum kekristenan hadir, manusia kuno memberi makna khusus di akhir bulan Desember. Di belahan bumi utara, periode ini bertepatan dengan winter solstice atau malam terpanjang dalam setahun

Kekaisaran Romawi di abad ke-4 yang beragama Kristen adalah yang pertama menetapkan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Di abad pertengahan, St. Francis of Assisi memperkenalkan representasi kelahiran Yesus dalam kesederhanaan bukan kemewahan.

Natal di dunia modern terbentuk pada era Victoria. Charles Dickens lewat A Christmas Carol (1843) menggeser Natal dari altar gereja ke ruang keluarga. Ia menekankan empati, kepedulian sosial, dan kasih.  Sejak itu, Natal juga identik dengan perayaan keluarga, momen berbagi, dan ritual emosional bukan hanya religius.

Karena itu, perayaan Natal kini berkembang tidak hanya sebagai perayaaan keagamaan. Natal juga berkembang sebagai budaya dan tradisi yang dirayakan semua orang di berbagai belahan dunia.

Tradisi Unik Natal di Berbagai Dunia

Sebagai budaya dan tradisi, Natal dirayakan dengan sukacita dan kebahagiaan sesuai dengan citarasa lokal. Berikut beberapa diantaranya, seperti dikutip dari berbagai sumber:

Indonesia (Flores dan Papua)

Di Flores, Natal sering dirayakan dengan ritual adat, tarian, dan musik lokal. Di Papua, Natal menjadi momen rekonsiliasi dan makan bersama komunitas besar. Natal tidak berhenti di gereja, tapi hadir di rumah adat, halaman kampung, dan relasi sosial.

Filipina

Natal di Filipina dimulai saat lagu Natal mulai diputar dan pusat perbelanjaan dipenuhi dekorasi. Natal baru usai setelah Feast of the Black Nazarene pada Januari. Karena itulah, Filipina dikenal sebagai negara dengan perayaan Natal terpanjang di dunia.

Salah satu simbol paling ikonik pada Natal Filipina adalah parol yang merupakan lentera berbentuk bintang yang menghiasi rumah, gereja, hingga jalanan. Ritual terpenting dalam Natal Filipina adalah Simbang Gabi, rangkaian sembilan misa subuh yang dimulai 16 hingga 24 Desember.

Kanada

Di beberapa wilayah Kanada, keluarga menyantap poutine yang merupakan kentang goreng, keju dan saus sebagai comfort food. Sesuatu yang menggambarkan arti Natal, di mana kebersamaan dan kehangatan keluarga lebih penting dari kemewahan.

Ukraina

Secara tradisional Natal dirayakan pada 7 Januari. Perayaan Natal diawali dengan Sviata Vechera, jamuan malam tanpa daging dengan 12 hidangan yang melambangkan 12 rasul dan rasa syukur atas hasil bumi.

Di dalam rumah, masyarakat menghadirkan Didukh yang merupakan ikat jerami gandum sebagai simbol penghormatan pada leluhur. Natal di Ukraina juga identik dengan simbol-simbol rakyat seperti ornamen sarang laba-laba, yang berasal dari cerita tentang keluarga miskin dan dipercaya membawa keberuntungan.

Austria

Keunikan Austria tampak pada tradisi Krampusnacht. Figur krampus atau makhluk bertanduk dari folklor Alpen berparade di awal Desember. Tradisi pra-Kristen ini berfungsi sebagai pengingat moral dan kontrol sosial, mengakui sisi gelap manusia agar kebaikan punya makna.

Nasabah BCA Solitaire & Prioritas, apakah Anda dan keluarga juga memiliki tradisi dan budaya khas Natal yang unik dan berbeda?  Sembari menikmati suasana Natal dan tahun baru, Anda dapat terus mengakses website Prioritas untuk berbagai informasi mengenai privilege BCA dan partner BCA serta update bisnis, manajemen dan gaya hidup.