Kondisi ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Hal tersebut membuat perusahaan mengetatkan anggaran dan mengurangi ekspansi demi bertahan. Di saat yang sama, konsumen juga cenderung mengurangi pengeluaran sehingga pendapatan perusahaan ikut menurun.
Tapi, bukan pengusaha hebat jika melihat hal ini tidak sebagai peluang, sebab ada sejumlah perusahaan yang justru mampu beradaptasi dan terus meraup keuntungan besar di tengah ketidakpastian ekonomi. Ketangguhan mereka bukan hanya soal skala bisnis, tetapi juga strategi inovatif dalam menghadapi perubahan pasar.
Kondisi Ekonomi Global
Mengutip Dana Moneter Internasional (IMF), pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 diprediksi mencapai 3,2%, atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,3% karena meningkatnya risiko perang dan proteksionisme perdagangan. Selain itu, tahun ini dunia juga dihadapkan perubahan kepemimpinan politik negara besar, serta lemahnya proyeksi ekonomi negara besar dunia.
Di Indonesia, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi tetap kuat dan dapat mencapai 5,1% pada tahun 2025, meskipun ada hambatan dari sisi eksternal. Tumbuhnya ekonomi RI ditopang oleh ekspansi fiskal, inflasi rendah dan terkendali, serta ekspor impor yang terjaga baik seiring permintaan domestik yang positif.
Perusahaan Global Sukses Hadapi Tantangan
Bagaimana menurut kacamata pengusaha seperti Anda? Melihat proyeksi ekonomi tahun 2025, Anda perlu melihat ketidakpastian ekonomi sebagai pedang bermata dua. Ada peluang bisnis di tengah ketidakpastian tersebut dengan melakukan penyesuaian strategis dan mengambil risiko yang diperhitungkan.
Mengutip Medium.com, berikut lima perusahaan global yang sukses hidup justru di tengah ketidakpastian ekonomi global. Cek daftarnya untuk menjadi inspirasi:
1. Disney
Komik strip Mickey Mouse dari Disney memulai debutnya pada 13 Januari 1930, saat awal depresi besar ekonomi di Amerika Serikat. Gagasannya pertama kali diusulkan oleh Joseph Connolly, presiden King Features Syndicate, dalam suratnya kepada animator Disney, Ub Iwerks, pada 24 Juli 1929. Connolly menyatakan ketertarikannya untuk mengadaptasi animasi Mickey Mouse dalam bentuk komik strip untuk surat kabar.
2. Microsoft
Microsoft didirikan setelah krisis minyak dan jatuhnya pasar saham (1975). Microsoft dibentuk Bill Gates dan Paul Alen pada 4 April 1975 dan menjadi tombak teknologi dunia. Microsoft menghasilkan produk perangkat lunak yang dibutuhkan masyarakat hingga sekarang yaitu Microsoft Office pada 1995.
3. Amazon
Amazon memperkenalkan platform layanan webnya setelah gelembung dot-com meletus (2002). Amazon didirikan Jeff Bezos pada 1994 yang awalnya adalah toko buku daring dikenal dengan nama Cadabra. Dengan memanfaatkan pertumbuhan internet yang pesat, Bezos mengubah nama perusahaan menjadi Amazon pada 1995 dengan merujuk sungai terpanjang dunia untuk menggambarkan visinya.
4. Netflix
Netflix membangun layanan streaming video selama resesi ekonomi besar (2007–2010). Netflix didirikan pada 16 Januari 2007 dengan layanan awalnya adalah penyewaan film melalui DVD. Perusahaan ini berkembang mengikuti perkembangan teknologi dan per tahun 2022 Netflix memiliki 238,39 juta keanggotaan berbayar di 190 negara.
5. Apple
Apple menjual lebih dari 53 juta iPad pada tahun pertama pandemi COVID-19 (2020). Perusahaan yang berdiri sejak 1976 oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne ini sukses meraup untung di tengah ekonomi yang sedang lesu, dan mendapatkan peluang dari kebutuhan perangkat iPad untuk bekerja atau sekolah secara daring.
Apakah perusahaan Anda dapat memanfaatkan momentum di tengah ketidakpastian ekonomi seperti saat ini? Insights apa yang Anda dapatkan?
Sementara itu, Anda dapat menikmati berbagai penawaran istimewa dari partner privilege BCA dalam rangka HUT BCA ke-68. BCA memberikan penawaran istimewa untuk berbagai kebutuhan seperti home & living, travel, dan hospital. Nikmati berbagai promo yang berlaku sampai dengan 30 April 2025. Cek katalog lengkapnya berikut: